Gangguan Kesehatan pada Anjing dan Kucing

Memelihara anjing dan kucing adalah salah satu aktivitas yang menyenangkan. Bagaimana tidak, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat membuat kita terhibur dengan tingkah mereka yang menggemaskan. Namun, ketika memutuskan untuk memelihara anjing maupun kucing, tentu kita harus mengerti bagaimana cara menjaga kesehatan hewan tersebut.

Sebagaimana halnya manusia, anjing dan kucing pun rentan terkena gangguan kesehatan. Salah satunya adalah gangguan jantung yang rentan menyerang anjing dan kucing dengan usia lanjut. Jantung adalah organ yang berfungsi dalam sistem sirkulasi yang menjamin kesediaan darah di tubuh, membawa oksigen di seluruh tubuh dan membawa lagi darah yang kaya akan karbondioksida ke paru-paru.

Penyebab Penyakit Jantung pada Anjing dan Kucing

Salah satu dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Prof Drh Deni Noviana, PhD, DAiCVIM menjelaskan bahwa penyakit jantung pada anjing dan kucing biasanya menyerang hewan yang tua atau dewasa, karena penyakit jantung termasuk ke dalam penyakit generatif. Penyakit jantung pada kedua jenis hewan ini dapat pula disebabkan oleh organisme yang sifatnya infeksius. Selain itu, penyakit jantung pada hewan juga dapat diturunkan secara genetis dari induknya ataupun dapat disebabkan oleh breed predisposition pada ras tertentu.

Prof Deni menyebutkan bahwa gejala dari penyakit jantung pada anjing dan kucing dapat timbul sebagaimana fungsi organ jantung. “Namun secara umum, gejala penyakit jantung dapat dilihat oleh pemilik hewan. Contohnya exercise intolerance, ketika hewannya tadinya senang beraktivitas, lalu tiba-tiba tidak banyak beraktivitas karena cepat letih sebab supply oksigen kurang. Atau yang kedua, gejala batuk yang disebabkan oleh sirkulasi darah yang masuk pada paru-paru banyak yang menggumpal sehingga menimbulkan tekanan pada paru-paru. Kemudian yang ketiga, sesak napas. Keempat, bisa jadi pada kondisi tertentu hewannya lumpuh, biasanya (terdapat) gangguan sirkulasi pada otot dan tulang,” terangnya pada (14/04).

Tahapan Pemeriksaan Jantung pada Anjing dan Kucing

Pemilik anjing maupun kucing dapat mulai memeriksakan hewan peliharaannya ketika usia hewan sudah beranjak dewasa tua, atau untuk anjing umumnya pada sekitar usia 6-7 tahun karena usia anjing setara dengan tujuh kali usia manusia. “Jika berhubungan dengan ras, misal pada anjing pomeranian yang punya predisposisi penyakit jantung, perlu diperiksakan setahun lebih awal dari usia umum, jadi sekitar usia 5 tahun,” jelas Prof Deni. Jenis pemeriksaan yang dilakukan pada hewan peliharaan lanjut usia ini adalah general check-up.

Terdapat enam tahap dalam pemeriksaan jantung pada kucing dan anjing. Tahap pertama adalah pemeriksaan fisik. Pada tahap ini, dokter hewan akan menggali informasi mengenai anjing dan kucing kepada pemilik hewan tersebut. Informasi bisa didapat dengan memberi berbagai pertanyaan pada pemilik hewan seperti, ‘Apakah kucing/anjing memiliki gejala tertentu? Apa gejala tersebut? Sejak kapan kucing atau anjing milik Anda bergejala?’. Dan yang tak kalah penting adalah informasi mengenai usia kucing atau anjing. Karena, jika hewan tersebut masih berusia muda, maka biasanya penyakit jantung agak dikesampingkan karena umumnya penyakit jantung menyerang kucing atau anjing usia dewasa.

Informasi-informasi tersebut kemudian dikumpulkan dalam suatu prosedur pemeriksaan medis atau pemeriksaan klinis untuk menentukan pemeriksaan lanjutan yaitu rontgen. Pemeriksaan yang ketiga adalah pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram). EKG dilakukan jika pada pemeriksaan fisik, dokter hewan mengindikasi ritme jantung yang tidak teratur. Pemeriksaan keempat adalah pemeriksaan sistem tekanan darah (blood pressure). Selanjutnya adalah pemeriksaan USG (Ultrasonografi) jantung dan yang terakhir yaitu yang keenam adalah tes darah untuk pemeriksaan biomarker jantung. Hal ini ditandai dengan jantung mengeluarkan enzim berlebih karena otot jantung rusak atau sakit.

Baca juga: Pentingnya peran front office management pada klinik hewan (ipbtraining.com)

Dimana Kita dapat Memeriksa Kesehatan Jantung Anjing dan Kucing?

Semua dokter praktek hewan dapat memberikan fasilitas pemeriksaan jantung pada anjing dan kucing di tingkat awal atau pemeriksaan fisik, termasuk tekanan darah. Untuk pemeriksaan lanjutan yang memerlukan alat x-ray dan EKG, hewan peliharaan perlu dibawa ke klinik hewan yang lebih besar atau rumah sakit hewan. Meskipun begitu, tidak setiap klinik hewan memiliki alat EKG sehingga lebih baik datang ke rumah sakit hewan. Adapun untuk pemeriksaan USG jantung dan pemberian enzim untuk jantung hanya disediakan oleh rumah sakit hewan.

Pemeriksaan jantung pada kucing dan anjing juga dapat dilakukan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan IPB University. Tarif untuk pemeriksaan fisik secara general ada pada kisaran 100 hingga 140 ribu rupiah. Untuk pemeriksaan tekanan darah pada hewan, dikenakan tarif 50 hingga 100 ribu rupiah. Pemeriksaan menggunakan x-ray dan EKG membutuhkan biaya mulai 200 hingga 250 ribu rupiah untuk satu kali tembak. Pemeriksaan dengan alat biomarker memiliki tarif sekitar 300 hingga 400 ribu rupiah dan untuk USG jantung dikenakan tarif 500 hingga 700 ribu rupiah.

Ingin mengikuti pelatihan terkait pemeriksaan jantung pada hewan? Daftarkan segera di IPB Training

  1. Paramedis: Tata Laksana Anesthesi pada Hewan Kecil
  2. Online Emergensi pada Hewan Kecil (Basic)
  3. Diagnostik Ultrasonografi Jantung pada Anjing dan Kucing (Basic)
  4. Rehabilitasi Medik pada Gangguan Ortopedi dan Neuro ortopedi
  5. Online Avian Exotic Medicine: Infectious and non infectious disease