Gambar 1. Tampilan OpenStreetMap
Pengertian OpenStreetMap
Pemetaan didefinisikan sebagai suatu cara maupun proses dalam membuat peta. Seiring berkembangnya teknologi, kehadiran OpenStreetMap dalam aktivitas pemetaan dinilai sangat membantu dan memberikan banyak kemudahan. OpenStreetMap diperkenalkan pada tahun 2004 oleh Steve Coast, untuk memperbaiki akses publik terhadap data dan informasi spasial yang secara konvensional sangat sulit untuk dilakukan oleh masyarakat awam.
OpenStreetMap berkembang menjadi platform pemetaan berbasis internet yang dalam pembuatan petanya dilakukan oleh banyak orang secara bersama-sama dengan mengusung konsep pemetaan partisipatif atau kolaboratif. Meskipun dikembangkan oleh publik yang seringkali diragukan keakuratannya, OpenStreetMap memiliki kualitas data yang cukup baik sebagai sumber data spasial. Tak hanya itu, kartografi/tampilan peta OpenStreetMap memiliki lisensi CC-BY-SA. Hal ini memungkinkan pengguna OpenStreetMap memiliki akses dalam membagikan, mencipta, dan mengadaptasi data OpenStreetMap dengan tetap mencantumkan sumber datanya.
“OpenStreetMap merupakan kolaborasi dunia dalam menyediakan data spasial untuk publik,” ungkap Bambang Hendro Trisasongko Ph.D. Lebih lanjut Bambang Hendro Trisasongko Ph.D menegaskan adanya OpenStreetMap memberikan akses yang jauh lebih baik untuk masyarakat terkait data spasial dengan tema umum, seperti aksesibilitas dan tutupan lahan meskipun tidak terlalu spesifik. OpenStreetMap dapat diakses dan digunakan oleh siapa saja dari berbagai kalangan masyarakat. Untuk mengakses OpenStreetMap dapat mengunjungi situs https://www.OpenStreetMap.org/.
Keunggulan OpenStreetMap
Pada penggunaanya, OpenStreetMap (OSM) memiliki beberapa keunggulan diantaranya (1) dapat diakses dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja; (2) penggunaanya lebih mudah sesuai kebutuhan pengguna dan; (3) OpenStreetMap memiliki data yang cukup lengkap dan terbaru. “Keunggulan utama adalah akses publik dengan gratis. Data ini menyediakan banyak potensi untuk pengembangan lanjut bagi berbagai aplikasi, termasuk bidang perencanaan,” tambah Bambang Hendro Trisasongko Ph.D. Dengan demikian, publik dapat mengembangkan data dan informasi tematik yang ada dan tidak dari data awal.
Meskipun memiliki banyak kelebihan yang memudahkan penggunanya, namun dalam pemakaiannya OpenStreetMap mempunyai sedikit kendala. “Mengingat OpenStreetMap merupakan kerja komunitas, tentu perbedaan kualitas data spasial antar lokasi merupakan salah satu kendala utama,” ungkap Bambang Hendro Trisasongko Ph.D. Akan tetapi, OpenStreetMap memiliki penyediaan citra penginderaan jauh yang mulai masif pada 1 dekade terakhir sehingga dapat mempercepat penyediaan data dengan kualitas yang lebih baik.
OpenStreetMap untuk Pemetaan
Gambar 2. Hasil Pemetaan Bangunan DKI Jakarta
Baca juga: Pemetaan Vektor di Pelabuhan Menggunakan QGIS (ipbtraining.com)
Seiring berkembangnya teknologi, OpenStreetMap memiliki peranan penting dalam bidang pemetaan dan sumber data spasial. Menurut Bambang Hendro Trisasongko Ph.D, OpenStreetMap dapat terkoneksi dengan berbagai perangkat lunak, baik yang berbayar maupun gratis. Contohnya pada perangkat lunak QGIS yang memiliki antarmuka sangat baik untuk mengkoneksikan komputer lokal dengan server OpenStreetMap.
OpenStreetMap kerap kali dimanfaatkan untuk pemetaan lokasi bencana, pemetaan fasilitas umum, pemetaan jalan dan masih banyak lagi. Pengguna OpenStreetMap tidak diwajibkan memiliki latar belakang di bidang pemetaan, meskipun publik dengan latar belakang geografi atau ilmu spasial akan mendapatkan keuntungan yang lebih. Menurut Bambang Hendro Trisasongko Ph.D, tidak ada resep khusus bagi pengguna pemula untuk berinteraksi dengan OpenStreetMap mengingat konsep spasial telah ada dalam diri manusia. “Pengguna hanya perlu mengetahui bagaimana perangkat lunak yang digunakan dapat berkomunikasi dengan server OpenStreetMap,” tutup Bambang Hendro Trisasongko Ph.D. (Indri Mariska)
Referensi:
https://hotosm.github.io/pdc-documentation/pdfs/id/01_Pengenalan_OSM.pdf
Sumber Gambar: https://OpenStreetMap.or.id/en/dki-jakarta/