Apa itu rempah?
Rempah merupakan berbagai jenis tanaman yang memiliki aroma dan rasa unik (sebagian mendeskripsikan kuat), yang digunakan untuk memberikan bau dan rasa khusus pada makanan. Beberapa contoh rempah diantaranya pala, cengkeh, lada, sereh wangi, kulit secang, ataupun kayu manis. Dr Tjahja Muhandri STP, MT (24/5), menyatakan bahwa rempah merupakan bagian dari tanaman yang memiliki aroma spesifik yang khas, biasa digunakan untuk bumbu masakan, dan dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh.
Terkait tanaman rempah Dr Tjahja menyatakan bahwa umumnya setiap daerah di Indonesia, telah memiliki produk-produk khas yang berasal dari tanaman endemiknya. Rempah ini seringkali dimanfaatkan menjadi berbagai olahan produk, seperti makanan, obat-obatan, dan minuman. Misalnya, di Jawa Tengah ada wedang uwuh dari berbagai campuran rempah-rempah. Sementara itu di DKI Jakarta, khususnya pada suku Betawi, terdapat sajian bir pletok yang berbahan utama jahe. Terakhir, yang paling khas ada beras kencur dan temulawak yang berasal dari etnik masyarakat Jawa.
Pengolahan rempah
Beberapa jenis rempah dapat diolah tanpa menggunakan teknologi tinggi sebagaimana pengolahan beras kencur dan kunyit asam selama ini. Sementara itu pada industri besar terdapat beberapa teknik pengolahan. Diantaranya melalui teknik ekstraksi dengan menggunakan pelarutyang dilanjutkan dengan proses pasteurisasi. Hasil akhirnya dapat berupa produk siap minum (ready to drink) maupun sebagai minuman ready to serve.
Selain itu dapat digunakan pula metode pengeringan, penepungan dan dilanjutkan dengan pengemasan dalam kantong celup. Ada juga yang diekstrak lalu melalui proses spray drying menjadi minuman serbuk instan. Dr Tjahja juga menyampaikan bahwa teknik pengolahan yang banyak diterapkan oleh industri rempah yaitu teknik menggunakan produk simplisia kering. Output produk ini umumnya berbentuk bubuk dan produk jamu sachet.
Peluang usaha
Besarnya potensi rempah di Indonesia dan banyaknya manfaat yang terkandung dalam rempah-rempah, menjadikan rempah sebagai komoditas yang memiliki prospek usaha. Dr Tjahja mengungkapkan bahwa langkah pertama dalam membangun usaha rempah yaitu memahami selera rasa yang sudah diterima masyarakat secara umum. Langkah kedua, yaitu fokus menempatkan sasaran konsumen untuk menyesuaikan rasa dan varian produk. Terakhir, langkah tak kalah penting adalah memberikan nilai tambah pada produk.
Sebagai contoh adalah obat herbal terstandar yang sudah kita kenal selama ini, disediakan dengan rasa yang mudah diterima masyarakat. Selain itu, penyajiannya juga menggunakan kemasan yang memudahkan konsumen dalam menggunakannya. Nilai tambah produk kemudian ditingkatkan dengan bahan tambahan berupa madu untuk meningkatkan daya tahan.
Tantangan usaha kecil
Sebagaimana membangun usaha pada umumnya tentu terdapat berbagai tantangan bagi para pelaku usaha khususnya bagi pemula. Hambatan yang umum dijumpai adalah terkait pemahaman pengusaha pada metode yang digunakan dalam pengolahan rempah. Misalnya prinsip pasteurisasi, prinsip sterilisasi, atau prinsip pengeringan yang benar.
Selain itu, tantangan yang sering dialami adalah seputar cara kerja. Hal tersebut karena pengusaha, khususnya pemula, tidak memiliki instruksi kerja yang baku. Karenanya tidak jarang kondisi tersebut menyebabkan perubahan (inkonsistensi) kualitas produk serta daya tahan produk. (Himasiera)
Ingin memulai usaha pengolahan rempah dan usaha pangan olahan lainnya?
Yuk belajar berbagai ilmu terkait teknologi pangan di IPB, diantaranya:
1. Teknologi Pengolahan Minuman Rempah 20 – 21 Juli 2021
2. Teknologi Pengolahan Ice Cream 23 – 24 Agustus 2021
3. Aplikasi Praktis Pelabelan untuk Produk Pangan 31 Agustus 2021