Definisi Good Laboratory Practices (GLP)

Laboratorium berperan penting dalam mendukung proses perkembangan riset, seperti menjadi tempat pengujian dan penemuaan suatu hasil penelitian, juga sebagai pengendalian mutu dan penjaminan mutu suatu produk dari hasil yang didapatkan. Oleh karena itu, suatu organisasi dalam laboratorium perlu dikendalikan dalam suatu sistem manajemen mutu yang telah dirancang, sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Selain itu, bekerja di laboratorium juga memerlukan suatu Good Laboratory Practice (GLP).

Menurut Ahli kimia dan manajemen laboratorium Siti Rachmah Nurhayati, “GLP (Good Laboratory Practice) merupakan suatu penerapan sistem manajemen dalam suatu laboratorium yang sangat penting untuk diimplementasikan, karena akan menghasilkan data dan proses pengerjaan yang lebih tertelusur, sehingga dapat terverifikasi dengan validasi dan hasil analisis yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Jika GLP dapat diterapkan dalam laboratorium, maka dari sisi aktivitasnya akan lebih profesional karena didukung oleh sumber daya yang telah memiliki kompetensi dalam bidangnya.

Baca juga : QA dan QC Laboratorium Pengujian

Peran Penting GLP di Laboratorium

GLP ini nantinya akan menjadi sistem integrasi dalam laboratorium yang akan mengelola, melindungi, memproses, dan menghasilkan segala informasi yang berhubungan dengan laboratorium tersebut. Penerapan GLP sangat berkaitan dengan ISO 17025: 2017, sehingga terdapat persyaratan dari sisi managemen dan teknik bagi laboratorium yang menerapkannya. Ketika suatu laboratorium menerapkan managemen dalam sistem organisasi dan aktivitasnya, maka lebih tertata dan terstruktur dengan baik. Misalnya dalam hal akses masuk ke laboratorium, maka dengan sitem yang ada hanya orang-orang yang telah terdaftar saja yang dapat memiliki akses untuk melakukan aktivitas dalam laboratorium tersebut, dengan sistem tersebut akan merekam data siapa saja pengguna yang mengoperasikan peralatan dalam laboratorium. Lalu dapat memberikan informasi bagaimana status dari peralatan tersebut, apakah masih layak digunakan atau sudah saatnya untuk dikalibrasi. Tentunya sistem informasi ini juga bisa di duplikasi untuk kebutuhan informasi ketersediaan reagen dan consumable (bahan habis pakai).

Implementasi dari GLP ini dapat diterapkan oleh pelayanan seluruh laboratorium, mulai dari pendidikan sampai jasa, maka jika GLP ini bisa diterapkan maka semua sumber daya yang terlibat di dalam laboratoium dapat ter-manage dengan baik. Dalam hal pengujian sampel di laboatorium, penerapan GLP ini sangat membantu pada titik-titik krusial, sehingga permasalahan yang ada dapat terpecahkan. Ibu Siti Rachmah juga menuturkan bahwa “dengan GLP akan menghasilkan data analisis yang akurat dan memiliki presisi yang baik, yang dapat dipublikasikan dan diakui oleh pihak terkait, baik dalam negeri maupun luar negeri.”

Baca juga : Mitigasi Ketidaksesuaian Manajemen Mutu di Laboratorium

Prinsip dan Tujuan GLP

Dalam penerapannya terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam GLP diantaranya, Good Planning & Execution Practice, Good Sampling Practice, Good Analytical Practice, Good Measurement Practice, Good Documentation Practice, Good Housekeeping Practice. Selain itu, juga terdapat beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam penerapan GLP seperti:
1. Organisasi dan personalia
2. Fasilitas dan peralatan
3. Pengoperasian fasilitas uji
4. Metode pengujian, validasi, kalibrasi, dan verifikasi.
5. Bahan-bahan pengujian dan pengontrolan
6. Manual pengoperasian laboratorium
7. Pencatatan dan pelaporan.

Penasaran dan ingin lebih jauh mengenal bagaimana proses implementasi dari GLP? Daftar segera pelatihan Good Laboratory Practices (GLP) di IPB Training (Adelia Margareta)

Gambar : PediaIlmu