Sumber daya pemerintah untuk melakukan pembangunan berupa dana, waktu, kapital, tenaga kerja, dan sumber daya alam lainnya sangat terbatas. Oleh karenanya, perlu ditentukan beberapa sektor unggulan untuk menjadi prioritas dalam pembangunan. Salah satu alat analisis dalam penentuan sektor unggulan adalah dengan melakukan analisis input-output.

Dalam melakukan analisis input-output diperlukan tabel input-output. Tabel tersebut merupakan uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar satuan kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu.

Selain dapat memberikan informasi terkait sektor yang pengaruhnya paling dominan dan peka terhadap pertumbuhan perekonomian nasional/regional, tabel input-output dapat menganalisis:

  1. komposisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa,
  2. dampak permintaan akhir terhadap output, nilai tambah, impor, penerimaan pajak dan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor produksi, serta
  3. proyeksi dan evaluasi variabel-variabel ekonomi makro.

Baca Juga: Mengenal Model Analisis Ekonomi CGE

Urgensi analisis input-output

Dr. Sahara, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, IPB University, menjelaskan salah satu urgensi melakukan analisis input-output adalah menentukan sektor unggulan agar sumber daya yang ada dapat digunakan secara efisien. “Dari 185 sektor perekonomian yang terdapat dalam tabel input output Indonesia, kita dapat menentukan sektor mana yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sektor unggulan,” jelas Dr. Sahara.

Sektor unggulan yang dimaksud adalah sektor yang pengembangannya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Sebagai contoh, berdasarkan data dari Tabel Input Output terbaru yang dirilis oleh BPS, Dr. Sahara menganalisis bahwa sektor-sektor yang berpotensi untuk menjadi sektor unggulan di Indonesia diantaranya sektor (1) Industri makanan dan minuman serta tembakau, (2) Listrik, Gas dan Air bersih,(3) Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional serta (4) Industri kayu, kertas, dan karet.

kargo

Peran dan fungsi analisis input-output

Badan Pusat Statistik (BPS) selaku penyedia data menerbitkan tabel input-output yang dapat digunakan sebagai data dasar untuk dilakukannya analisis. Data tingkat nasional diterbitkan oleh BPS pusat, sementara data provinsi dan kabupaten/kota diterbitkan oleh BPS wilayah masing-masing. Pada prinsipnya analisis input-output dapat dilakukan di semua level wilayah di Indonesia, namun saat ini pembuatan tabel input-output tingkat kecamatan dan desa belum dilakukan oleh BPS.

data ekonomi

BPS menerbitkan tabel input-output setiap lima tahun sekali. Dr. Sahara mengatakan bahwa data yang diterbitkan oleh BPS ini dapat digunakan selama lima tahun ke depan dengan syarat tidak terjadi perubahan mendasar di sektor perekonomian. Data yang diterbitkan oleh BPS ini kemudian dijadikan pijakan oleh pemerintah untuk menerapkan kebijakan dalam pengelolaan pemerintahan.

Meski demikian pemanfaatan analisis input-output tidak hanya bermanfaat bagi sektor pemerintahan. Dr. Sahara menyampaikan bahwa penggunaan data BPS ini juga dapat dimanfaatkan oleh peneliti dan mahasiswa. Pemanfaatan data tersebut dapat digunakan dalam rangka pengembangan berbagai riset terkait juga dapat digunakan sebagai dasar perencanaan bisnis di masa mendatang.

Teknik analisis input-output

Untuk memperoleh sebuah simpulan, selain dibutuhkan data dasar tentu perlu dilakukan analisis menggunakan alat analisis. Dalam konteks analisis input-output, para peneliti dapat menggunakan software sederhana seperti microsoft excel maupun software khusus bernama IOW.  Jangan khawatir, saat ini IPB Training telah menyelenggarakan pelatihan analisis ekonomi menggunakan tabel input-output dan analisis lainnya. Silahkan kunjungi link berikut untuk informasi lengkapnya:

  1. Online Course Analisis Sektor Unggulan: Analisis Tabel Input Output
  2. Online Course Analisis Inter-Regional Input Output Model (IRIO)
  3. Ekonometrika Terapan untuk Data Panel (Stata)
  4. Ekonometrika Terapan dengan Software R
  5. Analisis Potensi Ekonomi Regional
  6. Ekonometrika Terapan untuk Data Time Series (Eviews)

Atau Anda dapat juga menghubungi kami untuk menyelenggarakan pelatihan/kursus khusus bagi instansi Anda dengan silabus dan modul yang disesuaikan (tailor made) dengan kebutuhan Anda seperti yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia dan Batan berikut ini:

  1. Pengolahan Data Sakernas-Susenas dengan menggunakan Stata
  2. Online Course Analisis dampak kebijakan dengan menggunakan tabel Input-Output

Gambar:

  1. Austin Distel
  2. Dominik Lückmann
  3. UX Indonesia